MEDAN – Prodi Seni Pertunjukan FBS Unimed menggelar Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Industri Kreatif Seni Menuju Era Milenial” yg dilaksanakan pada kamis, 8 November 2018 di gedung Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd FMIPA lantai III. Kegiatan forum ilmiah ini dibuka oleh Wakil Dekan I Dr.Wahyu Tri Atmojo, M.Hum. Panitia menghadirkan tiga narasumber yang pakar di bidang seni pertenjukan dan telah memiliki karya aktif diberbagai aktivitas kesenian baik lokal, nasional dan internasional. Diantaranya 1). Dr. Martinus Miroto, M.F.A bidang tari (ISI Yogyakarta). 2). Prof. Dr. Mahdi Bahar S.Kar. M.Hum, bidang musik (Univ. Jambi), 3). Dr. Yusril. M.Sn, bidang teater (ISI Padangpanjang), dan pembicara pendampingan Dr. Nurwani. S.ST., M.Hum. dan Yusnizar Heniwaty. SST., M.Hum. Ph.D. dari Prodi Seni Pertunjukan Unimed.
Hadir dipembukaan mewakili Dekan FBS Wakil Dekan 1 Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum, seluruh dosen dan mahasiswa Prodi Seni Pertunjukan dan akademisi serta praktisi seni dari berbagai daerah. Kegiatan ini diikuti 270 peserta dari seniman, praktisi seni, alumni, guru, dan mahasiswa.
Dalam seminar nasional ini memberikan penguatan kepada hadirin tentang tari, musik, teater dengan menggunakan teknologi digital dlm pembuatan karya seni dlm konteks kekinian yang menghasilkan kreativitas baru tanpa meninggalkan budaya lokal dan dapat dikemas menjadi industri kreatif seni yang juga sebagai tema dari kegiatan seminar ini “Industri Kreatif Seni Menuju Era Milenial”
Ketua pelaksana RHD. Nugrahanigsih M.Si., Ph.D, mengatakan dalam sambutannya, Kita berharap seminar nasional ini dapat menjadi wadah bagi insan seni dan akademisi seni dalam mengembangkan kreatifitas dan ide cemerlangnya untuk kebangkitan seni di Indonesia ini. Kita telah mengundang ilmuwan dan pratisi seni untuk memberikan paparannya agar dapat memicu peserta yang hadir untuk mengembangkan kreasinya sehingga menghasilkan karya yang terbarukan di bidang seni guna menuju industri kreatif di era milenial. Dengan mengusung tema ini mudah2an dapat memberikan apresiasi untuk perkembangan seni ke depan, dan dapat memberikan motivasi mahaisiswa secara umumnya.
Prof. Dr. Mahdi Bahar S.Kar. M.Hum, salah satu narasumber mengatakan, industri kreatif di era milenial saat ini bagi bidang seni merupakan tantangan bagi civitas kampus. Di pendidikan tinggi seni memegang peranan penting dalam pengembangan kurikulum, praktik magang maupun kesempatan kerja bagi lulusan. Sektor industri kreatif bersama dengan perguruan tinggi seni harus mampu bersama-sama menjabarkan kompetensi lulusan yang sesuai dengan perkembangan sektor industri terkini. Sinergi ini jika dibarengi dengan dukungan pemerintah melalui regulasi dan kebijakan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pemerataan kualitas pendidikan seni di Indonesia serta menumbuhkan iklim bisnis kreatif yang sehat.
Dr. Martinus Miroto, juga berujar, masyarakat profesional dan seniman selaku pekerja seni mandiri juga diharapkan mampu menjadi partner bagi perguruan tinggi seni melalui forum-forum komunitas yang dapat menjadi media komunikasi bersama dalam pengembangan ilmu bidang seni dan budaya. Keempat pilar ini; perguruan tinggi seni, industri kreatif, pemerintah dan komunitas profesional bidang seni dan budaya; jika dapat bersinergi dengan perannya masing-masing dapat menjadi dasar pembangunan bidang seni dan budaya yang berkesinambungan di Indonesia. (Humas Unimed).