MEDAN – Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Medan (Unimed) menggelar seminar internasional dengan tema “ competitive ness of indonesia’s education in distruption era”, yang berlangsung di Garuda Plaza Hotel Medan. Seminar ini merupakan Konferensi Internasional unimed yang pertama pada bidang pendidikan ekonomi dan ilmu sosial.
Turut hadir dalam kegiatan ini Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Dekan Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Indra Maipita, Direktur Pascasarjana,para Dekan di lingkungan Unimed, Wakil Dekan I,II,dan III Fakultas Ekonomi,serta mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dr Azizul Kholis, M.Si selaku ketua panitia menyampaikan “ dalam kegiatan ini kami mengundang 5 narasumber, Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd Rektor Unimed dan Menteri Pendidikan Republik Indonesia yang diwakili oleh Ir. Ananto Kusuma Seta, M. Sc., Ph. D., Dr. Thuy Ta dari Vietnam, Dr. Kazi Sohag dari Banghladesh, dan David Tan dari Singapore”.
Rektor unimed dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada narasumber yang telah berkenan hadir untuk membagikan ilmunya kepada mahasiswa unimed. “Dalam menuju revolusi 4.0, kita harus terus meningkatkan kualitas pendidikan. Diseminar ini akan kita bahas topik tentang sistem pendidikan menuju revolusi 4.0, dan membahas tentang bagaimana pembelajaran ditempat kerja dan pembelajaran terpadu dalam pendidikan tinggi. Saya berharap agar kegiatan ini diikuti dengn serius, dan manfaati kesempatan untuk menambah ilmu,semoga kegiatan ini lancar dan semoga UNICEES terus digelar setiap tahunnya,” ujarnya
Lanjutnya Rektor Unimed Prof Syawal mengatakan ada tiga hal yang harus dilakukan di era Revolusi industri 4.0 yang juga merupakan substansi perguruan tinggi.
“Pertama adalah konten. Konten yang dipelajari bukanlah gayup dengan revolusi 4.0. Karena merujuk dari berbagai sumber seluruh PT di dunia saat ini sudah digital. Mari kita lihat konten kurikulum, Selanjutnya komunikasi yang efektif dimana orang yang bekerja baik dan berkolaborasi. Ini sangat prinsip kalau tidak kita bisa tertinggal dengan bangsa-bangsa yang lain ” tegas Prof. Syawal.
Dalam paparannya staf ahli Kemendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing Ir Ananto Kusuma Seta MSc PhD menambahkan Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak yang sangat luar biasa dan mengakibatkan tenaga pekerja tidak dibutuhkan lagi sehingga dimana-mana banyak terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Oleh karena itu, Ananto menjelaskan bahwa pendidikan perguruan tinggi harus berubah dengan cara memenuhi permintaan mahasiswa dan cara melayani juga harus berubah total. ” Karena sudah berubah dengan 20 tahun lalu. Permintaan dunia kerja berubah, maka pendidikan harus berubah apalagi kita hidup di Abad 21 yang saat ini merupakan generasi milenial,” ujarnya.
Seminar Internasional dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan beberapa gagasan dan penelitian untuk mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia dan daya saing pendidikan indonesia di dunia, terutama untuk meningkatkan kualitas pendidikan menuju revolusi industri 4.0 atau era distraksi. (Humas Unimed/zr jn)