SIMALUNGUN (Dolok Maraja) – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pilar yang tak terpisahkan dari perekonomian Indonesia. Disaat krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara berkembang di dunia, UMKM mampu bertahan di bawah derasnya guncangan melemahnya tingkat nilai mata uang Rupiah.
Hal ini di ungkapkan oleh tokoh Masyarakat Simalungun H. Badri Kalimantan, SE., MM disela-sela kegiatan Pendampingan dan penyerahan alat teknologi tepat guna (TTG) Kegiatan Program Kemitraan masyarakat yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Medan.
Kegiatan yang dilaksankan pada Sabtu (29/9) Mengambil tempat di Balai Nagori Dolok Maraja Kecamatan tapian Dolok kabupaten Simalungun. Turut Hadir pada saat tersebut Ketua LPM Unimed Dr. Kustoro Budiarta, ME yang diwakili Sekertaris Mukti Hamjah, M.Si, Pangulu Nagori Dolok Maraja Rusli, S.Pd.I, Sekertaris Nagori Dolok Maraja Rusli Damanaik, Ketua Program Kemitraan Masyarakat LPM Unimed, Taufik Hidayat, SE., M.Si, Direktur Eksekutif Pusat Study Pendampingan Rakyat (Puspera) Irfandi, M.Si, Staf Administrasi LPM Unimed Rita Purnama Sari, M.Pd, Ketua Kelompok Peternak dan Pelaku Usaha yang ada di kabupaten Simalungun.
Dalam arahannya Badri Menegaskan bahwa, Sudah Saatnya UMKM di Simalungun harus berbenah dan naik ke level sebagai pemain utama pada segmen produk usaha unggulan di Simalungun. Tidak hanya pada kualitas, branding dan Packaging juga harus di benahi untuk merebut pasar. Karena Simalungun di apit 2 isu Nasional yaitu Perapat sebagai destinasi wisata Geo Park Kaldera danau Toba dan Kawasan Ekonomi khusus Sei Mangke, yang menjadi pasar strategis bagi UMKM.
“Maka dari itu UMKM harus menata diri untuk meningkatkan Branding untuk dapat naik kelas ke level yang lebih baik agar dapat meningkatkan nilai jual produk hingga mampu sejajar dengan produk-produk pabrikan”. Ujar mantan Direktur PDAM Tirtauli tersebut
Ketua program Program Kemitraan Masyarakat LPM Unimed, Taufik Hidayat, SE., M.Si, mengungkapkan bahwa Unimed telah beberapa kali memberikan bantuan dan melakukan kegiatan di Simalungun dalam upaya memberikan stimulus dan menunjang produktivitas UMKM agar mampu menjadi usaha yang maju dan mandiri.
“saat ini kita melakukan pendampingan kepada kelompok Peternak yang ada di nagori Dolok Maraja, khususnya peternak kambing ettawa dimana kambing etawa tidak hanya dijual dagingnya akan tetapi memiliki produk turunan susu kambing yang punya nilai ekonomi yang cukup menjanjikan. Maka dari itu pemenuhan pakan menjadi sebuah keniscayaan, alat TTG yang diberikan merupakan mesin pencacah batang Ubi, jagung dan sawit, yang digunakan sebagai pakan yang di fermentasi sehingga mampu meningkatakan nutrisi pada hewan ternak. Hal ini juga pasti akan berbanding lurus dengan peningkatan produksi susu dan daging”. Cetus Dosen akuntansi Unimed tersebut.
Menanggapi hal tersebut Ketua Kelompok Peternak Sukses Mandiri mengungkapkan, rasa terima kasihnya kepada LPM Unimed dan pihak-pihak yang masih peduli dengan kondisi usaha-usaha kecil dan kerakyatan. Karena baru kali ini kelompok peternak mendapat perhatian dari pihak-pihak luar. Dan Bantuan ini cukup tepat karena di saat para peternak Meradang dan resah akibat adanya pelarangan untuk mengembalakan hewan ternak di seputaran perkebunan karet PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate. Selama ini peternak menggantungkan pakan dari areal perkebunan dengan adanya pelarangan tersebut banyak anggota ternak yang menjual ternak dengan harga murah karena mengalami paceklik pakan pada ternak.
“Dengan adanya alat ini kami tidak hanya bergantung pada rumput perkebunan akan tetapi dapat menggunakan pakan alternative dari pelepah dan batang sawit, ubi serta jagung setelah di panen. Serta dengan metode fermentasi pakan ternak mampu membuat pakan bertahan sampai setengah tahun tanpa takut ternak kita kekurangan Nutrisi”, ungkap irwan. (Humas Unimed)