Medan – Pascasarjana Unimed dalam rangka menyambut mahasiswa baru pascasarjana Tahun Ajaran 2018/2019 mengadakan Kuliah Umum bertempat di Gedung Auditorium pada hari Sabtu (4/8/18). Kuliah Umum Pascasarjana diisi oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom sebagai narasumber. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pascasarjana, Wakil Direktur Pascasarjana, seluruh Dekan, Wakil Dekan II, Kaprodi, dosen dan ratusan mahasiswa baru Program Pascasarjana dan Doktor.
Pada kegiatan kuliah umum ini Program Pascasarjana Unimed mengambil Tema “Pembelajaran Abad 21 Dalam Era Revolusi Industri 4.0.” Rektor Unimed dalam sambutannya ketika membuka kuliah Umum mengatakan bahwa beliau berterimakasih kepada seluruh mahasiswa baru yang telah hadir, karena kuliah umum atau kuliah perdana ini sangat penting bagi para mahasiswa untuk menjalani perkuliahan di program pascasarjana dan doktor kedepannya.
Dalam paparannya Prof. Syawal mengatakan “Pendidikan jaman sekarang yang terpenting bukan lagi didasarkan pada kurikulumnya, namun kita juga harus mengetahui bakat dan minat anak tersebut. karena perlu diketahui bahwa kecerdasan itu tidak semata-mata dinilai melalui angka – angka ataupun huruf, karena belum tentu semua bakat anak didik sama,”.
“Sebagai pendidik kita tidak hanya bertugas untuk mengajar teori tapi kita juga harus dapat mengembangkan potensi yang pada diri anak didik kita dan kita juga harus membentuk karakter dirinya sehingga nalar anak didik kita bisa dikembangkan,”. Ujar Prof. Syawal Gultom.
Dalam pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0 ada beberapa poin yang disampaikan Prof. Syawal Pertama bangsa yang besar adalah bangsa yang memahami segala kekurangan kelebihannya. Begitu juga dengan lembaga pendidikan, harus mampu menawarkan solusi bagi negera. Lembaga pendidikan harus menjadi “jembatan” untuk menyiapkan generasi yang memiliki intelektual dan peluang kerja.
Kedua kampus harus berperan dalam memberantas musuh abadi bangsa Indonesia, yaitu kemiskinan, kebodohan, kesehatan, ekonomi dan kampus harus menciptakan lulusan yang high skill. Ketiga Pembelajaran pada abad 21 harus berbasis pada literasi baru yaitu taksonomi digital bloom. Keempat membangun nalar sehat dan produktif. Dalam era revolusi industri 4.0, kualitas nalar harus ditingkatkan karena kemajuan seseorang sangat ditentukan oleh kualitas nalarnya, kalau nalar baik maka pendidikan juga akan baik. Kelima adalah harus memperbanyak atau membangun literasi karena pembangunan literasi manusia akan membangkitkan rasa kebangsaan yang sesuai dengan asal-usul kulturnya, dan memperkuat jiwa-jiwa entrepreneurship dan social entrepreneurship. Keenam kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan kesiapan dan kebutuhan peserta didik, serta kelayakan materi, proses dan penilaian pembelajaran. (Humas Unimed)