Medan – Mahasiswa Unimed dalam penelitiannya berhasil menemukan media peredam suara dari bahan pelepah pisang dan kulit salak. Tujuan dari penelitian ini diharapkan menjadi media baru yang ramah lingkungan dalam membuat peredam suara. Penilitain yang dilakukan ini berhasil mendapat pendanaan dari Kemenristekdikti dalam PKM bidang Penelitian.
Irmadona dan Elwy Asrianto Marbun dari jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FT Unimed serta Aisyah Nurul Ilmi Lubis dari jurusan Kimia FMIPA Unimed adalah mahasiswa yang berhasil menmbuat inovasi ini. Mereka membuat peredam suara ini dibimbing oleh Dr. Ir. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc, IPM.
Irmadona didampingi rekannya mengatakan, pelepah pisang mengandung selulosa yang biasa dikenal sebagai serat. Serat dapat digunakan sebagai bahan peredam suara. Sama halnya dengan limbah kulit salak. Oleh sebab itu, pemanfaatan serat pelepah pisang dan kulit salak sebagai media peredam suara menjadi temuan yang diharapkan menggugah dunia industri dan peneliti lainnya untuk melanjutkan sehingga hasilnya dapat digunakan oleh masyarakat umum.
“Untuk memainkan alat musik di dalam ruangan, tentunya anda harus benar-benar menutup atau meredam suara di dalam studio musik atau karaoke dengan menggunakan bahan peredam suara yang bagus, murah dan layak untuk digunakan. Suara yang dihasilkan dari alat musik tersebut, akan terdengar jelas dan memudahkan kita untuk mengontrol sound system, saat mengalami kinerja yang tidak baik. Menggunakan peredam suara dalam studio musik diperlukan agar tidak mengganggu tetangga sekitar atau pemain band lainnya yang sedang menggunakan fasilitas studio musik tersebut,” ujar Dr. Putri Lynna selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini..
Peneliti berharap dengan adanya inovasi ini dapat mengatasi masalah kebisingan suara yang ada dan juga menjadi solusi untuk mendapatkan peredam suara yang murah dan bagus. Selain itu juga dapat mengurangi potensi sampah dari limbah pelepah pisang dan kulit salak. (Humas Unimed)
