Close

" The Character Building University "

Mahasiswa FMIPA Unimed Ciptakan Bahan Bakar dari Kulit Durian

Medan – Kreativitas mahasiswa Unimed tidak kunjung habis, inovasi demi inovasi terus dihasilkan. Hal ini dibuktikan oleh tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) yang melakukan penelitian dengan memanfaatkan limbah kulit durian sebagai bahan baku dalam pembuatan bahan bakar bioetanol. Ketiga Mahasiswa tersebut adalah Shanta Noventhya Ginting dan kedua rekannya Epi Kristina Simanullang dan Lindu Parningotan Simanullang dan dibawah bimbingan dosen pembimbingnya Drs. Bajoka Nainggolan, MS. Penelitan yang mereka lakukan juga berhasil mendapatkan pendanaan dari kemenristekdikti di bidang penelitian.

Penelitaian ini dilakukan yang didasari dari Provinsi Sumatera Utara yang merupakan penghasil buah durian terbesar di Indonesia. Sebagai penghasil terbesar di Indonesia, Sumatera Utara menghasikan 332.712 ton limbah kulit durian. Hal ini berdampak pada masalah pencemaran lingkungan karena tidak dapat diberdayakan.Atas dasar tersebut ketiga mahasiswa ini mendapatkan solusi pemecahan masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah kulit durian yang melimpah di Sumatera Utara dan mengolahnya menjadi bahan bakar berbasis nabati berupa bioetanol.

“Kami menggunakan kulit durian sebagai bahan baku dikarenakan kulit durian memiliki kandungan unsur selulosa yang tinggi (50-60%), sehingga menjadi sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Bioetanol sendiri dalam kehidupan sehari-hari dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan karena memiliki bilangan oktan yang cukup tinggi,” Ujar Shanta kepada Humas Unimed, Selasa (10/7)

Bioetanol yang dibuat oleh ketiga mahasiswa ini diberi perlakuan optimasi pada proses hidrolisis asam dengan variabel yang digunakan adalah konsentrasi asam sulfat 1%; 3%; dan 5%, suhu  1000C; 1200C; dan 1400C,  dan waktu 120 menit; 150 menit; dan 180 menit. Dari hasil analisis yang mereka lakukan, dari keseluruhan sampel yang digunakan diperoleh hasil kadar bioetanol yang tertinggi sebesar 8,5 % pada suhu 1400C dan waktu hidrolisis 180 menit. (Humas Unimed)

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW