MEDAN (Unimed) – Program Pascasarjana (PPs) melantik 134 Magister dan Doktor dalam upacara yudisium yang dilangsungkan di Gedung Auditorium Unimed, Sabtu (30/6). Lulusan tersebut terdiri dari a) 7 orang lulusan Magister Linguistik Terapan Bahasa Inggris, b) 6 orang lulusan Magister Teknologi Pendidikan, c) 10 orang lulusan Magister Administrasi Pendidikan, d) 13 orang lulusan Magister Pendidikan Kimia, e) 4 orang lulsan Magister Antropologi Sosial, d) 12 orang lulusan Magister Ilmu Ekonomi, e) 64 orang lulusan Magister Pedidikan Matematika, f) 19 orang lulusan Magister Pendidikan Dasar, g) 12 orang lulusan Magister Pendidikan Biologi, h) 5 orang lulusan Magister Pendidikan Fisika, i) 19 orang lulusan Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, j) 1 orang lulusan Magister Pendidikan Olahraga, k) 8 orang lulusan Doktor Manajemen Pendidikan, dan l) 1 orang lulusan Doktor Pendidikan Dasar.
Mahasiswa yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi dalam yudisium kali ini ialah Jonni Sitorus Prodi Doktor Pendidikan Dasar dengan IPK 4,00. Menyusul, Nanda Marlina dari Prodi Linguistik Terapan Bahasa Inggris dengan IPK 3,56 dan Julia Mardhiyah dari Prodi Magister Pendidikan Kimia dengan IPK 3, 85
Wakil Direktur 1 PPs, Prof. Dr. Sahyar, M.S menjelaskan, mahasiswa yang meraih IPK tertinggi didasarkan pada nilai Indeks Prestasi Kumulatif dan lama studi yaitu maksimal lima semester.
“Jangan hanya mengandalkan otak akan tetapi karakter penting, orang yang kehilangan karakter akan kehilangan segala, saya juga menghimbau para lulusan untuk terus berkarya untuk kemaslahatan masyarakat dan diharapkan mampu mengabdikan ilmunya ditengah-tengah masyarakat”, ujar Direktur PPs Prof. Dr. Bornok Singa, M.Pd dalam pidatonya dihadapan seluruh lulusan dan undangan.
Menurut Prof Bornok, saat ini kita dihadapkan pada tantangan memudarnya nilai-nilai kearifan dalam masyarakat. “Oleh karena itu, lulusan ini pun harus mampu menjaga etika moral di dalam lingkungan sosialnya. Karena yang menjadi permasalahan krusial sekarang ini ialah memudarnya nilai-nilai moral dari tatanan sosial kita. Karena itu adalah tugas kita calon-calon pendidik, calon-calon dosen. Dan pembelajaran sikap itu harus dicontohkan. Bukan dijelaskan. Hasil riset di Indonesia masih banyak yang sebatas pengetahuan. Maka saya dorong para lulusan agar temuan-temuan pengetahuan itu dapat menjadi produk pengetahuan dan terus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat”, pungkasnya. (Humas Unimed)