Close

" The Character Building University "

Prodi Pendidikan Antropologi FIS Gelar Seminar dan Pameran Budaya SUMUT

Medan (Unimed) – Berdasarkan fungsi, tujuan pendidikan nasional serta harapan akan perbaikan karakter anak bangsa, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk mahasiswa di Pendidikan Tinggi harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai harapan di atas. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik supaya mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat, mahasiswa khususnya dari Prodi Pendidikan

Antropologi FIS Unimed perlu didorong untuk memperkaya analisis tersebut. Hal inilah yang mendasari diselenggarakannya seminar bertema “Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Lokal di Provinsi Sumatera Utara” yang dihelat di VIP Serbaguna Unimed, Jumat (23/3). Acara ini dirangkai dengan pameran budaya yang dilaksanakan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi. Dalam acara ini juga di tampilkan produk perkuliahan mata kuliah di Prodi Pendidikan Antropologi dengan menampilkan hasil karya mahasiswa.

Acara seminar dibuka oleh Wakil Rektor III Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, didampingi Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D., Dekan FIS Dra. Nurmala Berutu, M.Pd., Ka.Prodi Antropologi Dr. Rosramadhana, S.Pd.,M.Si. dosen dan alumni serta guru-guru Pendidikan Antropologi beserta ratusan mahasiswa Unimed.

“Melestarikan budaya lokal harus dilakukan oleh generasi muda sebagai warisan kekayaan bangsa,” katanya. Menurut dia, pelestarian budaya lokal merupakan bagian dari penyelemataan kekayaan bangsa yang mulai kurang diminati akibat zaman yang terus maju dan berkembang. “Sangat disayangkan kalau kekayaan bangsa ini harus punah akibat kurangnya kepedulian kita menjaganya, apalagi budaya lokal yang dimiliki merupakan simbol bagi daerah itu,” katanya. Dia menyebutkan, semua lapisan masyarakat harus bangga menjadi anak bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kekayaan budaya lokal masing-masing suku di daerah Indonesia tidak dimiliki bangsa lain. “Masing-masing daerah di Indonesia memiliki budaya lokal yang cukup bagus dan menjadi perhatian dunia, serta mampu memberikan konstribusi terhadap daerah itu bila dijaga dan dilestarikan dengan baik,” ujar Prof. Sahat Siagian.

Acara ini diadakan oleh Mahasiswa dari Prodi Pendidikan Antropologi. Pada sambutannya Wakil Rektor III Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd menyampaikan “dengan berpegang pada budaya lokal yang dapat mengenal budaya daerahnya dan dapat menerapkan nilai-nilai yang ada pada budaya tersebut sebagai pendidikan karakter, tema ini sangat berhubungan dengan motto dan 6 pilar karakter Unimed”, ujarnya.

Dalam seminar ini menghadirkan pemateri dari Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh Deni Sutrisna, M.Hum., Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara Dr. Fairul Zabadi dan Kepala Balai Arkeologi Sumatera Utara Dr. Ketut Wiradnyana.

Program pendidikan karakter berbasis budaya lokal bertujuan memberikan pedoman bagi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mendorong pendidikan karakter berbasis budaya lokal yang terintegrasi dalam pembelajaran dan menjadi ajang para civitas Pendidikan Antropologi dalam menuangkan kreasi dan inovasi untuk mengembangkan pelestarian budaya lokal. (Humas Unimed).

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW