Medan – Unimed jalin kerjasama dengan Stikes Murni Teguh Medan. Kerjasama tersebut meliputi pendidikan, pengabdian dan penelitian. Penandatanganan MoU tersebut ditandangai oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. dan Ketua Yayasan Tapeumulia Bangsa Medan, dr. Mutiara, MHA, MKT di Lt. 8 Auditorium Murni Teguh Medan (8/2). Selain MoU, Unimed turut memberikan pelatihan kepada puluhan dosen yang hadir pada acara tersebut. Pelatihan pembelajaran kurikulum pendidikan tinggi dan pekerti dengan pemateri tunggal Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Turut hadir pada MoU tersebut, Wakil Rektor I Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., CEO Murni Teguh Memorial Hospital, Mr. Thean Khor, Direktur Sarana Penunjang dan Operasional dr. Limenta, Ketua Stikes Murni Teguh Seriga Banjarnahor, S. Kep, NS Mars, dan puluhan Dosen.
Ketua Stikes Murni Teguh, Seriga Banjarnahor, S. Kep, NS Mars mengucapkan terima kasih kepada Unimed yang telah bersedia bekerjasama dalam peningkatan pendidikan, pengabdian masyarakat serta penelitian. Stikes Murni Teguh berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya. Walaupun usianya terbilang masih muda sekali (2tahun) tetapi kami akan berlari mengejar ketertinggalan dan bisa mengungguli Stikes mauapun perguruan tinggi lainnya. Kami terus berkomitmen untuk bisa bersaing dan unggul di Sumatera Utara, Nasional maupun mancanegara. Kami bekerjasama dengan Unimed karena kami menganggap unimed yang paling kredibel dan berpengalaman dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Ketua Yayasan Tapeumulia Bangsa Medan, dr. Mutiara MHA, MKT mengatakan sangat bahagia dan bangga dapat menjalin kerjasama dengan Unimed. Dengan adanya mou/kerjasama ini mempermudah kita untuk meningkatkan pendidikan dan pengabdian perguruan tinggi. Semoga perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara, khususnya Stikes Murni Teguh bisa bersaing dengan nasional maupun luar negeri.
Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd menginspirasi puluhan dosen tersebut dengan menjelaskan bagaimana meningkatkan mutu kualitas mahasiswa, lulusan, dosen, dan kurikulum pendidikan, salah satunya dengan menjelaskan KKNI.
Beliau menyampaikan “perkuliahan jika hanya memberikan pengetahuan tidak akan memberikan masa depan, tetapi perkuliahan yang membentuk pekerti dan berbudi luhur akan melahirkan generasi-generasi terbaik yang dapat membangun masa depan bangsa. Inilah yang menjadi tanggung jawab sebuah perguruan tinggi.”
Beliau juga mengingatkan sepuluh atau dua puluh tahun lagi, dunia kerja sudah berbeda. Ada 6 dari 10 pekerjaan baru akan muncul dan tak ada saat ini. Oleh karenanya, dunia pendidikan harus berinovasi dalam pembelajaran dan dapat menyesuaikan kebutuhan dunia kerja. Jika tidak, maka kita akan tertinggal terus. (Humas Unimed).