Close

" The Character Building University "

Membangun Sikap Kritis Untuk Melawan Hoax

24/02/2017

MEDAN (Unimed) – Fenomena hoax semakin menjangkiti masyarakat Indonesia, tak terkecuali mahasiswa. Berita bohong tersebut dengan sengaja diciptakan dan disebarluaskan dengan tujuan untuk menyamarkan kebenaran. Pengaruhnya, informasi bohong mengganggu keharmonisan masyarakat.

Hoax semakin merajalela karena tingkat literasi masyarakat kita yang masih rendah. Budaya literasi juga harus didorong oleh sikap kritis dalam berfikir. Inilah yang mendorong prodi Pendidikan Antropologi Unimed menyelenggarakan debat antar mahasiswa dengan tema “Fenomena Hoax di Sekitar Kita: Ada Apa?”, yang digelar pada Kamis, (23/2) di Ruang Sidang FIS Unimed.

“Debat mahasiswa ini bertujuan untuk membangun pikiran kritis mahasiswa. Disini mahasiswa berargumen dengan tataran ilmiah. Fenomena hoax ini banyak di sekitar kita khususnya di media sosial. Mudah-mudahan dengan begini, kita ikut meminimalisir fenomena hoax”, ungkap Ketua Prodi Pendidikan Antropologi Dr. Rosramadhana, M.Si.

Flores Tanjung

Sementara itu, Wakil Dekan II FIS Dra. Flores Tanjung, M.Si yang membuka acara mengharapkan debat mahasiswa ini menjadi ajang beradu argumen secara ilmiah sekaligus proses pembentukan karakter mahasiswa.

Goklas Sitanggang, salah seorang peserta mengakui tertarik mengikuti debat karena melihat fenomena hoax yang sangat meresahkan. “Hoax atau berita bohong bernilai nol. Kami mahasiswa sebagai agen perubahan melihat fenomena yang nilainya nol maka kami merasa ikut bertanggung jawab menjaga kebhinnekaan kita”, ujarnya.

Debat Mahasiswa Anti Hoax

Peserta lain, Dodor Sidabutar melihat mahasiswa sebagai kaum intelektual perlu untuk lebih memperkuat lagi budaya literasinya. Karena dengan literasi, cakrawala berfikir semakin luas. Pengetahuan yang luas tersebut yang kemudian menghasilkan ketajaman berfikir sehingga mampu meilhat mana yang hoax dan yang bukan.

Fenomena hoax menurut, Firza, sedikit banyaknya dipengaruhi budaya bangsa kita yang suka berbagi. “Tapi sayang kita kadang membagikan berita hoax”, katanya. (Humas Unimed)

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW