05/09/2016
Medan (Unimed) – Pascasarjana Unimed menggelar workshop pengembangan website dan seminar publikasi dengan tema “Peningkatan karya tulis ilmiah dan pengembangan website jurnal berbasis OJS”. Kegiatan ini sebagai lanjutan kegiatan 2 junal pascasarjana Unimed yang berhasil memperoleh dana hibah dari Dirjen Kekayaan Intelektual Dikti. Seminar yang dibuka oleh Direktur PPs Unimed Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd ini menghadirkan narasumber ahli Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro dari UNY. Kegiatan yang dilaksanakan di VIP Serbaguna Unimed pada 5 September 2016 ini dihadiri 74 peserta yang merupakan pengelola jurnal online dilingkungan Unimed dan belasan undangan dari beberapa universitas dan sekolah di Medan.
Workshop pengembangan website dan seminar publikasi karya tulis ilmiah berbasis OJS ini memiliki tujuan untuk mendapatkan pola dan masukkan untuk pengembangan jurnal online dilingkungan Unimed. Sehingga dapat dijadikan media publikasi ilmiah bersama dalam peningkatan ilmu pengetahuan.
Ada lima jurnal online Unimed yang memperoleh dana hibah nasional, diantaranya adalah ; 1) jurnal pendidikan fisika dan 2) jurnal tematik dari PPs, 3) jurnal handayani, 4) school education journal, dan 5) elementary school journal dari FIP. Melalui kelima jurnal yang dapat hibah tersebut akan dilakukan kegiatan bersama untuk pengembangan dan peningkatan publikasi jurnal dilingkungan Unimed berbasis OJS.
Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Direktur PPs dalam sambutan pembukaan mengatakan, agar 2 jurnal PPs yang mendapatkan dana hibah ini dapat memacu semangat untuk terus berbuat dalam pengembangan jurnal online di Unimed. Jurnal cetak dan online bagi kampus adalah satu kebutuhan wajib. Tanpa ada itu, kita sulit berkembang dan terdorong untuk terus berkarya dalam menulis karya ilmiah yang dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. Jurnal yang kita miliki di PPs harus bisa menjadi model bagi pengelola jurnal dilingkungan Unimed. Oleh karena itu kita harus banyak belajar melalui pertemuan ini dan lanjutan dari diskusi-diskusi intensif para ahli dan kampus yang sudah maju dalam publikasi ilmiah di jurnal cetak dan online. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi pengembangan jurnal online berbasis OJS di PPs Unimed.
Sementara Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, dalam paparannya mengatakan, untuk peningkatan karya tulis ilmiah dan pengembangan website jurnal berbasis OJS harus kita pahami terlebih dahulu tata kelola penerbitan berkala ilmiah online, serta kesiapan tim kerja yang akan melaksanakan berbagai kegiatan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai persiapan pembuatan berkala ilmiah baru, diantaranya ; penelusuran informasi jurnal yang sejenis untuk memastikan posisi jurnal baru itu, pertimbangkan perihal; nama jurnal, berkala, penerbit, pertimbangkan pengangkatan redaktur, pembuatan panduan penulisan, dan penentuan perwajahan dan ukuran pangkas.
Lanjut Prof. Burhan, Perkembangan jurnal ilmiah dengan sistem terbuka (open access) di Indonesia cukup pesat, terlebih lagi sejak diberlakukannya regulasi pemerintah, dalam hal ini Dikti yang mewajibkan mahasiswa S1, S2 hingga S3 untuk menulis artikel di jurnal ilmiah sebagai salah satu prasyarat kelulusan. Selain itu kesadaran para penerbit terkait masih rendahnya sitiran artikel jurnal ilmiah di Indonesia ikut mendorong meningkatnya animo penerbit menerbitkan artikel ilmiah mereka secara elektronik. Sebagian besar aplikasi yang digunakan dalam sistem penerbitan jurnal ilmiah terbuka secara elektronik di Indonesia menggunakan Open journal system (OJS) yang dikembangkan oleh public knowledge project. Sistem tersebut telah diterjemahkan oleh tim di PDII-LIPI ke dalam versi Indonesia. Salah satu kelebihan OJS adalah adanya fasilitas interoperabilitas yang memudahkan untuk memanen (harvest) data oleh portal yang melakukan harvester sehingga visibilitas dan aksesibilitas jurnal dapat lebih mudah dan luas yang berdampak pada peningkatan sitasi, impact factor serta mengangkat hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal. Kendala implementasi OJS, salah satunya adalah manajemen penerbitan secara elektronik yang belum sepenuhnya dilaksanakan, baik oleh penulis, penerbit maupun mitra bestari (reviewer). Dengan kata lain sebagian besar penerbitan jurnal secara elektronik di Indonesia saat ini baru mendigitalkan dari jurnal versi cetak menjadi on-line. Oleh karena itu diperlukan proses pelatihan dan pembiasaan dari penerbit, penulis maupun mitra bestari dalam menerbitkan jurnal secara elektronik. (Humas Unimed).