23/06/2016
Medan (Unimed) – Sebanyak 50 sarjana alumni Universitas Negeri Medan telah menyelesaikan pengabdian selama satu tahun dalam program sarjana mengajar SMK Produktif daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Mereka telah berhasil dalam pengabdiannya di wilayah Propinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Riau. Program ini merupakan program hasil kerja sama Unimed dengan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah (P2TK) Kemdikbud RI.
Program ini dikhususkan untuk penempatan SMK-SMK yang sangat membutuhkan guru, karena kekurangan jumlah guru. Keahlian khusus yang direkrut diawal seleksi ini yakni ; Teknik Gambar Bangunan, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Sepeda Motor, Teknik Kenderaan Ringan, Busana Butik, Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran.
“Mereka telah selesai mengabdi selama satu tahun didaerah yang membutuhkan guru, karena kekurangan jumlah guru dan kekurangan guru yang memiliki kompetensi bidang keahlian sesuai jurusan di SMK. Dari hasil laporan beberapa peserta program sarjana mengajar SMK produktif yang semua alumni Unimed ini, didapatkan informasi mereka telah berhasil mewarnai proses pembelajaran di sekolah, baik dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Selain itu, mereka juga telah berhasil menambah berbagai kegiatan ekstrakulikuler di sekolah tersebut”, ungkap Dekan Fakultas Teknik Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd ketika acara Seminar Akhir Program Sarjana Mengajar yang dihelat di Ruang Serbaguna FT, Selasa, (21/6).
Program Sarjana Mengajar SMK Produktif ini, menurut Harun, bertujuan menutupi kekurangan guru produktif di SMK. Lebih jauh lagi dapat meningkatkan kualitas sekolah dalam bentuk pendidikan formal dan non-formal yang menjadi lokasi penempatan pengabdian.
Ketua Panitia program, Dr. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd., mengungkapkan program ini merupakan kerjasama Unimed dengan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah (P2TK) Kemdikbud, yang bertujuan memberikan layanan teaching dan non teaching pada SMK yang masih kekurangan guru seperti ; meningkatkan layanan pendidikan SMK, menyusun perangkat pembelajaran, meningkatkan layanan pendidikan SMK, pembenahan media pembelajaran, pembenahan dan penataan perpustakaan, penataan lingkungan sekolah, dan peningkatan citra SMK di masyarakat. Melalui program ini diharapkan sekolah SMK yang menjadi penempatan pengabdian tersebut dapat lebih terpacu untuk maju dan menguatkan kepercayaan masyarakat untuk memasukkan anak-anaknya ke SMK dari pada ke SMA, karena arah SMK lebih kepada ilmu terapan agar siap terjun kedunia kerja setelah menamatkan. Semoga pemerintah dapat melanjutkan program ini, karena dimasyarakat ternyata sangat mengharapkan program ini dapat dilanjutkan untuk menutupi berbagai kekurangan guru dan kompetensi guru didaerah 3T. (Humas Unimed).