18/05/2016
Medan (Unimed) – Pusat Studi Pengembangan Keluarga Sejahtera Unimed (PUSDIBANGKS) digandeng dalam bingkai kerjasama dengan BKKBN Provinsi Sumatera Utara mengadakan kegiatan sosialisasi kependudukan dari hasil penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh PUSDIBANGKS Unimed mengambil judul “Analisis Kesiapan Mahasiswa Kota Medan Sebagai Bagian Dari Bonus Demografi dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kegiatan ini digelar pada hari Selasa, 16 Mei 2016 bertempat di Aula Utama Kantor BKKBN Provinsi Sumatera Utara. Hadir dalam acara tersebut Kabag Pengendalian Penduduk BKKBN Sumut Dra. Rosnawati, MM, Ketua Pusdibangks Unimed Dr. Farihah, M.Pd, Tim Pusdibangks Sulaiman SE. M.Si dan puluhan mahasiswa.
Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk menjelaskan latar belakang, metode, dan hasil penelitian kepada pihak BKKBN SUMUT dan kepada 11 Perguruan Tinggi di Kota Medan. Penelitian tersebut juga melibatkan 11 Perguruan Tinggi di Kota Medan, yaitu UNIMED, UIN SU, UMA, SARI MUTIARA, AL HIKMAH, UPMI, UMSU, UISU, dan STIK PE.
Dr. Farihah, M.Pd selaku Ketua Penelitian, memaparkan bahwa penelitian ini sangat penting dilakukan karena pada tahun 2020 hingga 2030 Negara Indonesia akan mendapat bonus demografi. Bonus Demografi yang dimaksud yaitu ketika negara Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif dengan jumlah yang melimpah, yaitu sekitar 2/3 dari jumlah penduduk keseluruhan. Dengan bonus demografi yang akan diterima Indonesia tahun 2020-2030, maka peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai. Namun untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut, hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana strategi negara dalam menyiapkan angkatan kerja yang berkualitas.
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Bagian Pengendalian Penduduk BKKBN SUMUT Dra. Rosnawati, MM, kesejahteraan masyarakat melalui bonus demografi bisa saja menjadi bencana bagi Indonesia sendiri. Ketika negara tidak siap dalam menyongsong bonus demografi pada tahun 2020-2030, maka dapat menimbulkan permasalahan baru yang tak kalah hebatnya. Ketika Indonesia tidak mampu menyiapkan angkatan kerja berkualitas, tentu akibat yang terjadi yaitu akan menimbulkan pengangguran dimana-mana.
Sulaiman, M.Si, juga berpendapat, jika kegiatan kerjasama dalam kajian penelitian kependudukan ini dapat dilaksanakan dengan sukses, maka akan muncul berbagai data yang dapat diarahkan bagi pengambilan kebijakan pemerintah. Sudah seharusnya lembaga pemerintah dan swasta menggandeng perguruan tinggi dalam melakukan berbagai kajian dan penelitian terhadap permasalahan yang ada, karena di kampuslah banyak SDM yang siap melakukan berbagai kajian tersebut. Kita Pusdibangks Unimed full tim siap membantu dan bekerjasama dalam berbagai kajian kependudukan untuk menghasilkan data yang objektif untuk mengurai permasalahan yang ada. (Humas Unimed).