16/05/2016
Medan (Unimed) – Unimed akan memperbanyak karya ilmiah yang terpublikasi pada jurnal internasional. Publikasi tersebut diharapkan terindeks melalui pusat data ilmiah Scopus. Hal ini karena Scopus merupakan salah satu entitas yang paling dikenal oleh para peneliti dunia. Scopus juga merupakan pusat data terbesar di dunia yang mencakup puluhan juta literatur ilmiah yang terbit sejak puluhan tahun yang lalu hingga saat ini. Demikian terungkap dalam workshop peningkatan publikasi jurnal bertaraf internasional yang digelar di Digital Library Unimed, Jumat (13/5).
Ari Warokka, Ph.D yang menjadi narasumber pada workshop tersebut menyampaikan, jurnal yang terindeks Scopus adalah jurnal-jurnal yang berintegritas. Oleh karena itu penulis yang ingin menerbitkan karyanya harus mengikuti kaidah dan aturan diantaranya menjauhi plagiat. Dia juga menyarankan penelitian kolaboratif karena dengan banyak peneliti, sudut pandang penelitian akan semakin beragam dan dan diharapkan lebih berkualitas.
Warokka membagi tips yang dilakukannya dalam penulisan karya ilmiah yang banyak dimuat di jurnal internasional. “Saya memulai menulis artikel ilmiah dari menulis hasil, kemudian ke analisis, selanjutnya ke metodologi, dan teori”, katanya. Cara ini dilatarbelakangi banyaknya hasil penelitian yang tidak matchingantara pendahuluan dan hasil.
Wakil Rektor II Dr. Restu, M.S yang menjadi penyelenggara workshop ini menambahkan, selain terindeks Scopus, hasil penelitian dosen dan mahasiswa Unimed juga harus bermanfaat bagi masyarakat.
Restu juga berterimakasih kepada narasumber yang telah banyak memberikan kiat-kiat bagi peneliti yang hadir pada workshop tersebut. Dia juga menyarankan untuk berkolaboratif dalam penelitian. “Jangan maju sendiri-sendiri, karena berjamaah ternyata lebih bagus”, katanya.
Peserta workshop ini adalah dosen dan peneliti di lingkungan Unimed. Peserta tersebut diharapkan dapat membagikan pengetahuan yang didapatkannya kepada rekan sejawat dan mahasiswa. (Humas Unimed)
