02/05/2016
Deli Serdang – Mahasiswa FBS Unimed berhasil memenangkan hibah PKM-GT dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Program Sunday, TV Free Day: “Upaya Mencegah Degradasi Moral Anak”. Kegiatan ini merupakan salah satu Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang saat ini sedang dikerjakan oleh Wemmy Sihombing dan James Haposan mahasiswa FBS Unimed. Program tersebut digelar di Desa Laudendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang sejak 10-30 April 2016. Program ini dilatarbelakangi karena melihat anak-anak yang mampu duduk berjam-jam bahkan seharian menyaksikan tayangan TV. Padahal beberapa dari tayangan atau siaran TV kurang mendukung perkembangan anak baik dari psikis maupun moral anak-anak. Dengan alasan libur dan tidak ada kegiatan sekolah maupun les, menjadi senjata ampuh anak-anak untuk menonton TV. Kegiatan ini didukung oleh Perangkat Desa Laudendang, para guru, dan orang tua siswa.
Tujuan utama program ini adalah untuk mengalihkan anak-anak dari kegiatan menonton TV. Maka untuk menarik anak-anak dari kegiatan menonton TV, dibentuk pelatihan/sanggar sebagai tempat anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Adapun pelatihan yang dibentuk adalah pelatihan menulis cerpen dan puisi, pelatihan berbahasa Inggris, pelatihan menggambar, dan menari. Anak-anak dibagi ke dalam 4 Group/kelompok dan pembagiannya didasarkan pada minat anak tersebut. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Setiap kelompok dilatih oleh trainer dari mahasiswa FBS Unimed yang berkompeten dan ahli di bidangnya masing-masing. Group Menggambar dilatih oleh mahasiswa jurusan Seni Rupa, group menari dilatih oleh mahasiswa jurusan Seni Tari, group bahasa Inggris dilatih oleh mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris begitu juga dengan group menulis Cerpen dan Puisi dilatih oleh mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Awalnya jumlah anak yang akan dibimbing atau ikut dalam program ini berjumlah 40 orang. Namun dipertemuan kedua jumlah anak yang mengikuti setiap pelatihan semakin hari semakin bertambah.
Kegiatan ini dibuka secara resmi pada tanggal 10 April 2016 oleh Arnita, S. Si., M. Si., selaku dosenpembimbing dan dihadiri oleh perangkat desa (Kepala Desa dan Kepala Dusun), orang tua, kepala sekolah, guru SD AL-ITTIHAYAH dan anak-anak yang ikut bergabung dalam pelatihan. Sekolah tersebut dipinjam sebagai tempat menjalankan program ini. Pertemuan I diadakan pada pukul 14.00-16.00 WIB, namun karena di jam tersebut kurang efektif mengadakan pelatihan, maka kegiatan tersebut diubah menjadi pukul 09.00-11.00 WIB (setelah diskusi dengan orang tua, kepala sekolah, dan aparat desa). Pelatihan ini dilakukan selama 5 kali pertemuan, 4 kali dilakukan di hari Minggu dan 1 hari dilakukan di hari Sabtu. Kegiatan ini berakhir pada Minggu, 1 Mei 2016.
Pertemuan ke-lima hari Minggu, 1 Mei 2016, pukul 11:00 s/d selesai diadakan sebuah acara penutupan. Acara tersebut dihadiri oleh dosen-dosen dari UNIMED, Kepala Desa, Kepala Dusun, Kepala Sekolah, guru-guru SD AL-ITTIHADIYAH, orang tua masing-masing anak-anak. Dan pada acara penutupan tersebut Anak-anak Desa Laut Dendang yang sudah dibina aktif selama kurang lebih satu bulan akan menunjukkan kreativitas dan bakat masing-masing. Group menari akan menampilkan tarian mereka yang sudah dilatih, group menulis cerpen dan puisi akan membacakan puisi hasil karya mereka, dan group Bahasa Inggris akan strory telling (bercerita dengan bahasa Inggris), begitu juga dengan menggambar akan menampilkan hasil gambar mereka. Dan dari masing-masing group akan dilombakan dan diberikan hadiah kepada anak-anak pada acara penutupan.
Wemmy Sihombing mengatakan, program tersebut diharapkan dapat mengurangi jam menonton TV dan menggantinya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat termasuk (menari, menggambar, belajar bahasa Inggris, dan menulis Cerpen dan Puisi) guna mencegah degradasi moral anak, sehingga anak siap menjadi aset bangsa yang diharapkan untuk melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia.
“Semoga kegiatan ini akan mendorong pemahaman masyarakat bahwa anak yang tanpa kontrol melihat tayangan TV akan berdampak buruk bagi perkembangan emosional dan intelektual. Serta akan lahir juga kepedulian mahasiswa terhadap segala permasalahan di masyarakat sekitar” kata Wemmy. (Humas Unimed).