Close

" The Character Building University "

Prof. Syawal Gultom : Menata Hati Ciptakan Guru Profesional

29/02/2016

Medan – Rektor Unimed Prof. Syawal Gultom pada pembukaan kegiatan Provincial Workshop Dissemination Socialization/Capacity Sharing of PPG Instructors Primary and Junior Secondary, kerjasama Unimed dengan USAID Prioritas Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 27 Februari 2016 di Ruang pertemuan Digital Library Unimed, mengajak para dosen Unimed sebagai peserta workshop untuk bersama-sama menata hati dalam rangka membangun semangat bersama untuk menciptakan guru profesional. Kegiatan workshop bagi dosen PPG ini yang berlangsung selama tiga hari ini dinilai sebagai sebuah investasi dan upaya konkrit, karena workshop ini pada dasarnya memberi latihan  dan keterampilan pedagogis bagi dosen agar mereka diharapkan akan mampu menghadirkan pembelajaran aktif dan kreatif di ruang-ruang perkuliahan, serta sikap dan pola pembelajarannya ditiru mahasiswanya, kelak menjadi model bagi siswa-siswanya di sekolah. Hadir pada kegiatan tersebut yakni ; Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, didampingi Kordinator PPG Unimed Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes, TTI DS USAID Prioritas Dr. Ely Djulia, dan TTO Secondary USAID Prioritas Provinsi Sumatera Utara Prof. Dr. Sri Minda Murni, M.S.

Keterampilan pedagogic dosen, selain penguasaan materi, merupakan salah satu syarat penting dalam upaya merealialisasi cita-cita Unimed mempersembahkan guru-guru professional bagi negeri ini. Secara bersemangat beliau mengatakan bahwa kehadiran guru-guru professional sangat penting dalam menata pendidikan bermutu, karena tidak ada kemajuan pada sebuah negeri yang melampaui kemajuan bidang pendidikannya, demikian juga tidak ada cara berfikir masyarakat yang melebihi cara berfikir guru-gurunya. Untuk itu Prof. Syawal mengajak semua peserta workshop menampilkan sikap dan tingkat penerimaan terbaik dalam proses pendidikan pada kegiatan workshop ini dengan cara mengikuti semua langkah kegiatan yang dirancang disetiap unit. Beliau memberi peringatan bagi para dosen untuk tidak apriori terhadap kegiatan yang ada kalanya tampak terlalu sederhana seperti menempelkan hasil karya di dinding yang dilanjutkan dengan kegiatan kunjung karya, sebab kegiatan semacam ini terbukti efektif membelajarkan peserta pelatihan guna mencapai tujuan yang diharapkan.

Untuk mencapai cita-cita Unimed menjadi salah satu LPTK terbaik yang mampu menghasilkan guru-guru professional, Prof. Syawal Gultom menegaskan peran strategis dosen sangat dominan, karena perubahan yang diinginkan hanya dapat dimulai dari ruang-ruang perkuliahan. Pelaksanaan perkuliahan harus dirubah menjadi problem-based dan project-based learning dengan mengaktifkan kegiatan-kegiatan seperti critical book review, membaca research-based article dari jurnal-jurnal terakreditasi, melakukan mini-research, dan kegiatan-kegiatan yang berbasis project. Setiap Prodi diharapkan mengagendakan proyek-proyek yang akan dihasilkan dari mata-mata kuliah di setiap awal semester sehingga pekerjaan lapangan yang dibutuhkan untuk itu dapat di-plot waktunya agar tidak mengganggu proses perkuliahan tatap muka. Penelitian-penelitian berbasis matakuliah didorong sebagai karya penelitian bersama dosen dan mahasiswasehingga dapat meningkatkan jumlah penelitian dosen, dan proyek-proyek dirancang antara lain dengan mensinergikan mahasiswa senior dengan juniornya.

Lanjut Prof. Syawal, menata hati guru untuk ikhlas dalam mengajar harus dilakukan, agar tidak menjadi beban dalam melakukan proses pembelajaran bersama siswa. Bagi guru, Ikhlas maupun tidak ikhlas dalam mengajar toh tetap harus mengajar, namun perbedaannya adalah ketika guru itu tidak ikhlas dalam mengajar, maka tugas itu terasa berat buat dia, waktu terasa lama dan semua terasa lambat, dan materi yang disampaikanya terasa sulit, bagi dia saja sudah terasa sulit apalagi bagi siswanya. Bedakan dengan guru yang ikhlas dalam mengajar, semua terasa ringan dalam mengajar, materi yang disampaikan terasa mudah, senyum di wajahnya terasa teduh, membuat murid merasa nyaman, dan senang, sehingga materi yang disampaikan terasa mudah diserap oleh siswa-siswanya, sehingga jangan heran guru yang ikhlas mempunyai daya gugah dan ubah yang dahsyat. Jika ditinjau secara psikologis orang yang ikhlas akan memperoleh ketenangan jiwa, sederhananya, kecemasan itu berbanding terbalik dengan ketenangan jiwa dan kejernihan pikiran, sehingga dapat dipastikan apa yang dikerjakannya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat buat dirinya dan orang lain, semoga Tuhan mengaruniakan kepada kita hati yang ikhlas. Ikhlas, terletak pada niat hati. Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena niat adalah pengikat amal. Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya, siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.

Kegiatan yang berlangsung atas kerjasama Unimed dan USAID ini diikuti 62 dosen yang berasal dari 12 program studi yang menyelenggakan PPG di Unimed. Di akhir sambutannya Prof. Syawal Gultom menandaskan bahwa apabila Unimed berhasil menghasilkan guru-guru profesional, maka suatu saat sekolah akan menjadi pusat kebaikan yang mampu menularkan kebaikan-kebaikan itu bagi masyarakat. Selain itu sekolah juga akan menjadi lembaga yang menyenangkan dan dirindukan oleh siswa-siswanya. Sekali lagi Prof. Syawal meminta para dosen untuk memberi kesempatan bagi para mahasiswanya untuk meniru figure-figur guru professional itu dari diri dosennya. Untuk itu sekali lagi beliau menghimbau agar para dosen menginternalisasi seluruh proses workshop ini agar menghasilkan perubahan diri untuk menata diri kembali dan penguatan komitmen menjadi dosen yang benar-benar dapat menjadi investasi besar bagi Unimed dalam merealisasi cita-citanya yakni menghasilkan lulusan pendidik guru profesional dan menjadi pusat inovasi pendidikan. (Humas Unimed).

X
UNIMED Mobile

FREE
VIEW