29/01/2016
Mandrehe (28/01/2016) – Dosen–dosen Unimed intens melakukan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Nias Barat, Kabupaten paling muda yang terletak diujung sebelah barat pulau Nias. Kegiatan yang dilaksankan oleh dosen-dosen unimed yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu melakukan pendidikan terpadu terhadap guru-guru sekolah dasar yang belum memiliki Ijazah Strata 1 (S1) yang terbingkai dalam Program Sarjana Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ). Program ini berupaya membantu pemerintah daerah dalam mengimplementasikan undang-undang Pendidikan Nasional yang mengisyaratkan agar seluruh guru ataupun pendidik pada tiap jenjang dasar hingga menengah memiliki kualifikasi pendidikan minimal Sarjana S1.
Ketua PSKGJ Unimed Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, ditempat terpisah mengatakan bahwa program ini sudah dilaksanakan oleh Unimed sejak 2010 melalui bekerjasama dengan pemerintah provinsi Sumatera Utara dan pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Utara. Baik dalam bentuk pemberian beasiswa kepada guru-guru SD yang belum sarjana, atau pembiayaan mandiri oleh masing-masing guru. Hingga saat ini program PSKGJ Unimed telah mensarjanakan guru-guru SD di provinsi Sumatera Utara ± 10.000 orang. Untuk tahun 2016 ini kita masih melaksanakan program PSKGJ ini di tujuh kabupaten/kota di SUMUT meliputi ; Nias Barat, Padang Lawas Utara, Sibolga, Mandailing Natal. Humbahas, Dairi dan Pakpak Barat. Program ini tujuan utamanya tidak hanya membantu guru-guru SD di daerah untuk menjadi sarjana S1, namun untuk meningkatkan kompetensi diri dalam bidang keilmuan, pengajaran, dan sosial. Semoga program ini akan membantu daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan untuk terus maju.
Koordinator wilayah PSKGJ Kabupaten Nias Barat Eddyanto, M.Sc.,Ph.D yang ditemui di lokasi PSKGJ Mandrehe Nias Barat pada Kamis (28/01), yang didampingi tim dosen Nurliani Manurung, M.Pd, Nahor Simanungkalit, M.Si, Hudson Sidabutar, M.Pd, Muhammad Surif, S.Pd. M.Si dan Irfandi. M.Si. Ia mengungkapkan bahwa, Kegiatan PSKGJ merupakan Program Pemerintah untuk memfasilitasi guru-guru ataupun pendidik yang belum menempuh pendidikan S1 ataupun memiliki ijazah sarjana untuk mendapatkan pendidikan S1 yang diasuh langsung oleh dosen-dosen Unimed. Hal ini sesuai dengan amanat Undang–Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 9 yang mewajibkan guru untuk mempunyai kualifikasi pendidikan Sarjana, Ungkap Doktor alumnus Aston University Birmingham United Kingdom.
Selain itu, ini merupakan panggilan jiwa bagi para dosen sebagai bagian dari implementasi keilmuan yang dimiliki untuk diaplikasikan kepada masyarakat khususnya guru. “ jadi walaupun jauh di pulau nias ini yang masuk bagian SM3T dan cukup jauh dari kota, akan tetapi semangat dosen untuk berbagi ilmu dalam upaya peningkatan pendidikan menjadi sebuah pematik untuk memajukan pendidikan bangsa”, tambah peneliti unimed.
Hal ini terlihat dari para dosen yang melakukan pengajaran di Nias Barat tampak selalu bersemangat mulai dari keberangkatan hingga pembimbingan terhadap mahasiswa. Ketika ditanya tentang motivasi dosen yang mengajar di kabupaten ini edy menjelaskan bahwa, “ kebanyakan para dosen yang mengajar disini merupakan keinginan mereka, untuk memberikan kemajuan para guru yang ada disini. Walaupun fasilitas disini masih minim karena niat datang dari hati maka semua masalah tidak menjadi hambatan dalam proses transfer ilmu”, cetus edy.
Hal senada juga diungkapkan oleh perwakilan mahasiswa PSKGJ Siusman Gulo, SDN 078451 Hili odo’o Kecamatan Moro’o mengungkapkan bahwa, Kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan pada Program PSKGJ merupakan kegiatan yang sangat membantu untuk peningkatan potensi dan kemampuan guru di Kabupaten Nias Barat. Selain itu juga karena dibawah naungan Universitas Negeri Medan menjadikan mahasiswa sangat antusias dan bangga. “ Kami cukup senang dan bangga dengan adanya Program PSKGJ dari Unimed, selain langsung diasuh oleh dosen-dosen Unimed yang profesional, tentunya hal ini akan dapat menambah kepercayaan diri kami akan kualitas pendidikan yang kami miliki dapat sejajar dengan mahasiswa-mahasiswa yang belajar diseberang (dikota)’, imbuh gulo.
Lanjut Gulo, Selain mendapatkan pengetahuan dari sumber langsung para mahasiswa juga antusias untuk mengasah kemampuannya dengan para dosen tentang permasalahan materi pembelajaran yang mereka alami di kelas. ” Tidak hanya pengajaran saja yang kami dapat, segala permasalahan yang kami alami dilapangan tentang pendidikan, juga dapat kami diskusikan secara langsung agar memperoleh solusi dari para pakar yang ada di kampus kebanggaan warga Sumatera Utara yakni Unimed”, ujar Ketua senat PSKGJ Nias Barat tersebut. (Humas Unimed).
