13/01/2016
Jakarta – Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai salah satu Tokoh Nasional yang diundang dan diminta oleh USAID PRIORITAS untuk memberikan pendapat tentang dampak positif dan rencana pengembangan program USAID PRIORITAS di instirusi pendidikan dan masing-masing daerah di Indonesia. Hadir sejumlah pejabat senior dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Agama, dan tujuh provinsi mitra bertemu di Jakarta untuk membicarakan rencana perluasan dan keberlanjutan program USAID PRIORITAS. Pertemuan ini digelar guna menindaklanjuti permintaan Mendikbud Anies Baswedan untuk meneruskan program USAID PRIORITAS. “Kami memfasilitasi pertemuan ini pada Senin, 11 Januari 2016 di Hotel Fairmont, Jakarta. Provinsi Sumatera Utara sendiri diwaliki oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Kepala Kanwil Kementerian Agama H. Tohar Banyoangin, Kadis Pendidikan Serdang Bedagai Joni Walker Manik, dan Kadis Pendidikan Toba Samosir Lalo Hartono Simanjuntak, ujar Erix Hutasoit selaku Spesialis Komunikasi USAID PRIORITAS Sumut di Medan, Selasa (12/1/2016).
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad, menyatakan Mendikbud Anies Baswedan telah berpesan bahwa Kemdikbud masih membutuhkan program yang dirintis USAID PRIORITAS dan berharap program masih berlanjut di masa depan setelah tahun 2017. Program USAID PRIORITAS merupakan program lima tahun dan akan berakhir April 2017. “Kemdikbud berharap ada sinergi kelembagaan agar program yang ada, tidak berjalan sendirian. Perlu ada sinergi antara lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) dengan pendekatan kabupaten secara menyeluruh. Kita tidak mungkin tangani sendirian, butuh bantuan banyak dari luar,” ungkap Hamid Muhammad.
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof Dr Kamaruddin Amin mengatakan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan fundamental dalam memajukan pendidikan. Dia menilai kehadiran USAID PRIORITAS merupakan instrumen yang strategis untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Saya sangat mendukung program USAID PRIORITAS dan akan kerja keras untuk mewujudkan target program bersama-sama. Kami juga akan diskusi dengan Pak Stuart Weston, Direktur Program USAID PRIORITAS, dan tim untuk diskusi lebih detil agar program bisa berkelanjutan dengan langkah afirmatif dan konkrit,” terangnya.
Sedangkan Prof. Dr. Syawal Gultom, Rektor Unimed, berharap keberlanjutan dan perluasan program USAID PRIORITAS dapat semakin banyak mengakses peningkatan mutu LPTK dan sekolah di daerah-daerah. “Untuk keberlanjutan dan perluasan program USAID PRIORITAS, LPTK perlu melakukan diseminasi program USAID PRIORITAS di LPTK sendiri, mengintegrasikan program USAID PRIORITAS ke dalam program studi dan kurikulum LPTK serta perlu ada dukungan pemerintah untuk revitalisasi LPTK dan penguatan LPTK sebagai Service Provider agar metode, materi, jaringan, dan sumber daya yang sudah dikembangkan USAID PRIORITAS dapat ditindak lanjuti oleh LPTK,” kata Syawal yang menjadi salah satu peserta diskusi.
Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID) dan didesain untuk meningkatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas di Indonesia. USAID PRIORITAS adalah bagian dari program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat. Sejak diluncurkan pada tahun 2012, Program USAID PRIORITAS telah memberikan akses pendidikan berkelas dunia kepada lebih dari 3,8 juta siswa di 15.300 SD, SMP dan Madrasah di sembilan provinsi (Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat). (Humas Unimed).