08/09/2015
Medan – Unimed mendapat kunjungan Inspektur Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bersama tim dalam rangka meninjau dan memberikan arahan bagaimana pengelolaan pendanaan terbaik dan bentuk sistem pengawasan internal. Kegiatan kunjungan yang penuh keakraban dan keramahtamahan dalam memberikan arahan ini dilakukan pada senin malam 7 september 2015 di ruang sidang A Biro Rektor Unimed. Hadir pada pertemuan tersebut Itjen Kemenristekdikti Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum, bersama tim, Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Wakil Rektor II Dr. Restu, M.S, Wakil Rektor III Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang, M.Sc. Ph.D, para Dekan, Wakil Dekan, Kepala Biro, Tim SPI, Tim SP4, Tim Pengadaan dillingkungan Unimed.
Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, dalam sambutannya mengatakan bahwa kami Unimed bersyukur dan berterima kasih karena hari ini mendapatkan penghargaan yakni kunjungan untuk memberikan arahan langsung tentang pengelolaan pendanaan yang baik dan efektivitas sistem pengawasan internal (SPI). Saya berharap pertemuan bersama Itjen dan Tim ini akan menjadi inspirasi baru bagi Unimed dalam pengelolaan anggaran secara efektif dan sesuai aturan yang ada, serta SPI dan SP4 Unimed dapat lebih aktif dan kreatif dalam hal pengawasan internal dan perencanaan program terbaik untuk kemajuan Unimed. Kita berharap dengan sistem dan pola terbaik yang kita bangun ini, akan mendukung usulan Unimed menjadi PTN BLU. Insya Allah tahun 2016 harapan seluruh civitas Unimed menjadi PTN BLU dapat tercapai secara baik.
Itjen Kemenristekdikti Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum, dalam arahannya mengatakan agar seluruh PTN yang berjumlah 118 termasuk Unimed didalamnya dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk mendukung proses akademik dikampus ini agar berjalan dengan efektif. Selain itu seluruh PTN juga harus mengoptimalkan kerja SPI sebagai tim yang aktif dalam mengawasi secara internal penggunaan dana. Itjen Kemenristekdikti ditahun 2015 ini memiliki paradigma baru dalam melakukan pengawasan penggunaan anggaran yang diberikan kepada seluruh PTN. Paradigma baru tersebut terkait fungsi bersifat konsultasi dan katalisator, proaktif membantu memecahkan masalah yang selama ini cenderung mencari kesalahan-kesalahan. Rekomendasinya bersifat korektif, preventif dan prediktif. Pendekatannya lebih bersifat partnership. Indikator kinerjanya lebih kedalam jumlah bantuan/menfaat pencapaian good govermance. Kami berharap paradigma baru ini dapat membentuk kepercayaan dan tanggungjawab bersama dilingkungan Kemenristekdikti dalam penggunaan dana secara efektif dan efisien, serta sesuai aturan yang ada. Saya yakin Unimed pasti bisa, karena memiliki rektor yang sangat berpengalaman. Prof. Syawal itu telah menjabat sebagai Kepala Badan di Kemendikbud selama 4 tahun. Tentunya segudang pengalaman yang beliau miliki, termasuk penggunaan pendanaan akan diaplikatifkan di Unimed untuk kamajuan PTN ini. Saya yakin dengan kepemimpinan beliau, Unimed akan lebih maju dan meraih PTN BLU di tahun 2016, jika sudah meraihnya harus juga menuju PTN BH. Semoga Unimed menjadi PTN terbaik di Indonesia yang kita cintai ini, amin. (Humas Unimed).