02/09/2015
Medan – Guru Besar Graz University of Technology, Austria, Prof. Dr. Michael Murkovic menjadi pemateri kuliah umum tentang ilmu kimia di Jurusan Kimia FMIPA Unimed. Kuliah umum ini digelar di Aula FMIPAUnimed pada Selasa 1 september 2015. Kuliah umum tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin dalam pengembangan dunia akademik di kampus hijau Unimed. Fungsionaris Jurusan Kimia telah memprogramkan secara kontiniu kegiatan akademik dengan mengundang berbagai tokoh nasional dan internasional dibidang kimia. Kegiatan ini sebagai bentuk kegiatan yang mendukung penambahan kompetensi keilmian kimia bagi para dosen dan mahasiswa. Sehingga terdapat sinkronisasi antara kegiatan kuliah di kelas dan kegiatan pendukung akademik lainnya.
Kuliah umum ini dihadiri oleh Dekan FMIPA Prof. Motlan, M.Sc. Ph.D. Ketua Jurusan Kimia Agus Kembaren, S.Si. M.Si, dosen dan mahasiswa Prodi Kimia S1 dan S2 yang juga merupakan panitia. Peserta yang hadir terlihat antusias menengikuti mendengarkan paparan Profesor dari Austria tersebut.
Topik materi yang diperbincangkan dalam kuliah umum kali ini adalah “Antioxidants from Plants Foods”. Tema tersebut dipilih selain memberikan pengetahuan ilmiah tentang antioksidan, juga untuk mempopulerkan sumber makanan sehat kepada khalayak umum. Antioksidan yang diperlukan tubuh sebenarnya mudah kita temukan dalam menu makanan sehari-hari seperti buah dan sayuran.
Seperti diketahui, Prof Murkovic merupakan salah satu ilmuwan yang konsen dalam penelitian sumber-sumber antioksidan. Maka sangat penting beliau kita hadirkan disini untuk memaparkan beberapa temuannya kepada kita, ujar Dekan FMIPA Prof. Motlan, M.Sc., Ph.D ketika membuka acara ini.
Prof Motlan juga berharap agar kerjasama antara Unimed dengan Graz University of Technology dapat terus dijalin. Seperti diketahui bahwa salah satu dosen Unimed, Marini Damanik, M.Si juga sedang studi program doktor disana dengan bimbingan Prof Murkovic.
Prof. Dr. Michael Murkovic dalam paparannya mengatakan antioksidan merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang secara secara umum dapat menghambat oksidasi lemak. Dalam tubuh manusia terdapat radikal bebas, sebagai sampingan dari proses pembentukan energi. Pada jumlah tertentu, radikal bebas dibutuhkan agar dapat membantu sel darah putih atau lekosit untuk menghancurkan atau memakan kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Namun jika kondisi radikal bebas dalam tubuh terlalu banyak maka radikal bebas akan bersifat merusak tubuh. Meningkatnya radikal bebas yang berlebih ini akan berakibat pada penuaan dini, karena dapat merusak senyawa lemak yang dapat menghilangkan elastisitas kekencangan kulit sehingga mengakibatkan keriput.
Selain mencegah penuaan dini, antioksidan juga disinyalir mampu mencegah tumbuhnya sel kanker payudara pada wanita. Antioksidan seperti flavonoida, glikosida, dan polifenol juga mampu mencegah penyakit Alzheimer (penyakit pikun pada manula) dan kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah).
Ada dua cara dalam mendapatkan antioksidan, yaitu : Dari luar tubuh (eksogen) dengan cara melalui makanan dan minuman yang mengandung vitamin C, E, atau betakaroten, dan Dari dalam tubuh (endogen), yakni dengan enzim superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GSH Px), perxidasi, dan katalase yang diproduksi oleh tubuh sebagai antioksidan. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi antioksidan secara berlebihan (dari makanan maupun suplemen) dapat meningkatkan risiko kerusakan hati. intinya bahwa kelebihan antioksidan juga akan berakibat tidak baik bagi kesehatan. (Humas Unimed).