01/09/2015
Medan – Universitas Negeri Medan (UNIMED) mewujudkan dukungannya dalam bentuk konkrit yakni kegiatan-kegiatan ilmiah untuk pelestarian kearifan lokal khususnya Sumatera Utara. Yang terbaru adalah memperkenalkan kembali Opera Batak kepada masyarakat kampus. Opera Batak dianggap sebagai seni tradisi etnik di Sumatera Utara yang dapat membawakan pesan kebaikan kepada penontonnya.
Upaya penggalian kebudayaan Batak ini tersaji dalam seminar yang bertema “A.W.K Samosir Tokoh Opera Batak yang Nyaris Terlupakan”. Seminar yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah ini diselenggarakan di VIP Room Serbaguna Unimed, Selasa (1/9).
Seminar ini dibuka oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd didampingi oleh Wakil Rektor III Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd sebagai keynote speaker. Turut hadir Wakil Rektor II Dr. Restu, M.S.; Kepala PUSSIS Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S; Wakil Dekan 1 FIS Dra. Nurmala Berutu, M.Pd.; Wakil Dekan III FISDrs. Liber Siagian, M.Pd; Ketua Pendidikan Sejarah Dra. Flores Tanjung, M.A; dosen dan mahasiswaJurusan Sejarah. Panitia menghadirkan Lena Simanjuntak-Mertes dari DIG Koln, Jerman dan Thomson Hs mewakili PLOt.
Prof. Abdul Hamid mengatakan, Opera Batak merupakan wadah kearifan lokal yang harus dilestarikan. Jika tidak ada upaya kita mengembangkannya, maka suatu saat akan hilang. Padahal Opera Batak ini merupakan seni kebudayaan daerah yang mampu menularkan pesan-pesan yang luar biasa.
“Melalui opera bisa kita perkenalkan budaya kita. Melalui opera kita mampu mendidik masyarakat dan banyak hal lain yang bisa kita lakukan untuk kebaikan masyarakat”, sambung Prof Hamid.
Prof Hamid melanjutkan, suasana seminar ini juga merupakan proses pembelajaran kepada mahasiswa. Kegiatan ini merupakan peningkatan kualitas akademik. Proses belajar ini diharapkan meningkatkan kecintaan mahasiswa terhadap budayanya.
Sementara itu, Flores Tanjung mengatakan dengan seminar diharapakan meningkatkan kecintaan masyarakat kepada Opera Batak, dan selanjutnya akan menjadi kearifan nasional dan kemudian terkenal di dunia internasional. Flores juga mengungkapkan, Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed memfasilitasi pertunjukan Opera Batak yang akan berlangsung pada 2 September 2015 di Auditorium Unimed.
Opera Batak didirikan oleh Tilhang Oberlin Gultom tahun 1920-an. Opera ini kemudian diteruskan oleh Abdul Wahab Kasmin (AWK) Samosir. Opera Batak kini mulai ditinggalkan masyarakat karena hadirnya berbagai kesenian modren. Hal ini yang memunculkan niat beberapa kalangan untuk memunculkan kembali kesenian ini. (Humas Unimed).