31/08/2015
Pematang Siantar – Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) membuka pelatihan ToT Modul 3 yang difasilitasi USAID PRIORITAS pada 30 Agustus 2015 di Pematang Siantar. USAID PRIORITAS mengembangkan modul pelatihan untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan di SUMUT. Hadir pada pelatihan tersebut ratusan guru yang akan menjadi pelaksana dilapangan sebagai garda terdepan dalam meningkatkan mutu pendidikan di SUMUT dan lebih dapat menjamin kompetensi lulusan.
Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, mengatakan seluruh proses pendidikan sesungguhnya ditujukan membangun kompetensi siswa. Pendidikan bukan ditujukan untuk sekedar menguasai pengetahuan. Itu sebabnya guru tidak cukup hanya mampu mengajar dengan baik, tetapi harus pula bertanggung jawab memahami, menjelaskan dan menerjemahkan kompetensi lulusan kedalam pembelajaran. “Tidak mungkin siswa menjadi kompeten, jika gurunya saja tidak tahu kompetensi yang harus dibentuknya. Jika proses pendidikan dinilai telah berjalan baik, maka seharusnya sekolah berani menjamin kompetensi lulusannya,” terangnya kepada 117 peserta ToT Modul 3 Praktik Pembelajaran dan MBS yang difasilitasi USAID PRIORITAS di Hotel Horison, Pematang Siantar beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Syawal mengatakan, seiring perkembangan zaman, sekolah dituntut mampu mengembangkan keterampilan abad 21. Ada tujuh keterampilan yang harus dimiliki siswa diantaranya, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kepemimpinan, komunikasi, kemandirian dan keterampilan mengolah informasi. “ Guru harus mampu menerjemahkan seluruh keterampilan kedalam pembelajaran agar mampu membentuk kompetensi siswa,” tegasnya.
Syawal mengatakan guru merupakan profesi yang lebih rumit jika dibandingkan dengan profesi dokter atau pengacara. Guru sehari-hari berhadapan dengan ragam siswa. Setiap individu memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Karena itu guru harus mampu memahami delapan kecerdasan manusia dan menggunakannya untuk mendesain strategi pembelajaran. “Karena itu guru harus terus-menerus dilatih agar berkompeten,” tambahnya.
Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara, Agus Marwan mengatakan pihaknya terus mengembangan modul pelatihan yang lebih efektif untuk membantu meningkatkan kapasitas guru. Saat ini, USAID PRIORITAS telah mengembangkan modul 3 yang difokuskan pada praktik baik pembelajaran dan literasi. “ Kami sedang melakukan ToT Modul 3 untuk tingkat SMP yang diikuti 117 fasilitator daerah. Para fasda ini akan menjadi garda terdepan kami untuk melatih guru. Setelah ini, kami akan melakukan pelatihan di tingkat sekolah yang melibatkan ratusan guru,” tambahnya.
Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID). Program ini didesain untuk membawa pendidikan kelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia.
Di Sumut, USAID PRIORITAS bekerja di 15 kabupaten/kota (Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan) dan 2 Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yaitu Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara. Sampai saat ini, program USAID PRIORITAS telah memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 290 ribu siswa di 1.975 SD, SMP dan Madrasah.
Prof. Syawal Gultom menyebut tujuan pendidikan adalah untuk membentuk kompetensi lulusannya. USAID PRIORITAS mengembangkan modul pelatihan untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan. (Humas Unimed).