27/08/2015
Malaysia – Civitas akademika Unimed bersyukur atas raihan prestasi ditingkat Internasional yang berhasil diukir oleh mahasiswa Unimed pada pelaksanaan Karnaval IMT-GT Varsity Counsil ke-17 (Indonesia-Malaysia-Thailand) Tahun 2015 di Universitas Utara Malaysia (UUM) Kedah yang pelaksanaannya dilaksanakan pada 19-24 Agustus 2015.
Pelaksanaan IMT-GT ke-17 ini merupakan wujud bentuk kerjasama dalam bidang budaya dan seminar akademik yang melibatkan tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand. Selain vestival budaya dan seminar akademik, juga dikompetisikan berbagai cabang olah raga yang diikuti oleh beberapa perguruan tinggi di tiga negara tersebut. Adapun perguruan tinggi yang terlibat yakni : dari Malaysia adalah Universitas Utara Malaysia (UUM), Universitas Sains Malaysia (USM), Universitas Teknologi Mara (UiTM) dan Universitas Malaysia Perlis (UNiMAP). Dari Selatan Thailand adalah Prince of Songkla University (PSU), Thaksin University (TSU), Rajamangala Technology of Technology Srivijaya (RMTSV) dan Walailak University (WU). Sedangkan dari Indonesia adalah Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED), Universitas Muhammadyah Sumatera Utara (UMSU) dan Institut Teknologi Medan (ITM).
Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh kontingen Unimed yang telah berhasil meraih prestasi pada event internasional di IMT-GT 2015 yang dilaksanakan di UUM tersebut. Mahasiswa Unimed telah berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu, serta meraih the best ferfoma budaya. Saya berharap raihan prestasi membanggakan ini dapat mendorong dan memicu semangat semua mahasiswa Unimed untuk terus berupaya mengukir prestasi yang membanggakan untuk Unimed. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kerja keras mahasiswa dan dosendalam kegiatan akademik dan non akademik di kampus. Dalam meraih prestasi, tidak ada suatu hal prestasi yang tak munkin kita capai, jika kita terus lakukan usaha yang maksimal, penuh kesungguhan, dan keseriusan.
Kegiatan IMT-GT ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam setiap dua tahunan dan Unimed salah satu PTN yang aktif mengikuti setiap event ini dilaksanakan. Saya berharap dari sekarang kita akan persiapkan secara matang, latihan aktif secara kontiniu agar pelaksanaan IMT-GT di Thailand yang akan datang kita Unimed dapat merebut prestasi semua cabang olah raga yang dikompetisikan dan vestival budaya, lanjut Prof. Syawal.
Adapun mahasiswa yang meraih prestasi dalam event IMT-GT tahun 2015 ini adalah : a) The Best Performance Budaya yang diikuti 25 mahasiswa Seni Tari dan Seni Musik FBS Unimed dan 5 orang dosenpendamping (Uyuni Widiastuti M.Pd, Dilinar Adlin,M.Pd, RHD Nugrahaningsih, M.Sn, Adina Sembiring, M.Pd, Muklis Hasbullah, M.Sn). b) Medali Emas Ganda Putra Pencak Silat diraih oleh : Ferriyanto dan Filerwin Lubis. c) Medali Emas Ganda Putri diraih oleh : Adetya dan Siti Amalia Nasuha. d) Medali Perunggu Tunggal Putra Pencak Silat diraih oleh : Fahrurozi. e) Medali Perunggu Volly Putri (Rani Dwi Yuniasih, Indah Dwi Zulyanti, Rizki Pratiwi, Anggi Permata Sari, Deby Rama Ticha, Sabrina Paradita Tanjung, Leni Melani, dan Devani Saragih). f) Medali Perak Tenis Putra (Catur Mahendra Gunawan, Denggan Pulungan, Heru Cakra Asari, Tony Julio Siagian, Himawan Susanto, Santana Putra Harahap). g) Medali Perak Tenis Putri (Siska Ayu Pratiwi, Nurhasanah, Mita Septiani, Tasya Zulaikha Hasibuan, Khairunisa Sinaga).
Tampilan Budaya yang meraih The Best Performance yakni menampilkan tiga komposisi yang dimulai dari Siraon Marapule (Etnis Mandailing): Komposisi tari/musik ini bernuansa etnis Mandailing, yaitu salah satu sub suku Batak di Sumatera Utara. Komposisi tari ini mengisahkan tentang kebahagiaan suami-istri yang baru menikah. Sukacita hidup baru ditunjukkan dengan kebersamaan yang saling melengkapi dan saling memahami. Gerak baku tari tradisi Mandailing dikembangkang tanpa meninggalkan nafas tradisi, demikian juga dengan musik pengiringnya. Komposisi musik Air Pasang dibuat dalam komposisi musik Aceh yang mengisahkan air pasang yang terjadi pada peristiwa tsunawi yang meluluh lantakkan bumu serambi Mekkah. Pencarian (Garapan Baru): Tari ini adalah tari garapan baru, yang pada mulanya disusun dengan mendesain dan mengisi ruang oleh seluruh penari. Pertimbangan level, unison, broken, dan lainnya adalah yang utama. Kemudian, ide berkembang dengan menjadikan gerak tari tradisi sebagai klimaks, sehingga ditetapkanlah tema ‘pencarian’ sebagai pijakan. Melalui tari ini, ingin disampaikan pesan bahwa memelihara tradisi adalah utama sebagai penanda identitas. Komposisi terakhir dipertunjukkan pada combained tari dengan menampilkan tarian Hitam Manis. Tari Hitam Manis adalah salah satu jenis tari tradisional daerah Melayu yang termasuk jenis tari kelompok berpasangan, dan sudah dikenal di seluruh daerah Sumatera Utara – Indonesia. Tari Hitam Manis bersifat hiburan, sehingga dapat dianggap sebagai tari pergaulan muda-mudi. Tari ini termasuk tari rakyat yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat Melayu. (Humas Unimed).